Edisipost.com – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XVII Papua Barat Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian kemantapan ruas jalan strategis nasional di Papua Barat pada awal 2024
Kepala BPJN Papua Barat Mauluddin Said Latar di Manokwari, Papua Barat, Minggu, mengatakan seluruh paket pekerjaan di ruas jalan strategis nasional ditargetkan selesai sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo berakhir.
“Batas pengerjaannya akhir 2023, minimal triwulan pertama 2024, kemantapan ruas jalan trans-nasional sudah sampai 90 persen, karena itu akan menjadi laporan akhir masa jabatan Presiden,” kata Mauluddin.
Hingga saat ini progres pembangunan jalan di Papua Barat berada mencapai 86 persen, karena ada beberapa titik ruas jalan masih dalam kondisi rusak berat dan ringan.
Beberapa ruas jalan saat ini sedang dalam proses pengaspalan di antaranya ruas jalan Manokwari-Bintuni, Bintuni-Wondama, dan Wondama-Nabire.
“Beberapa ruas jalan nasional masih dalam tanah yang kita kategorikan rusak berat atau belum dalam kondisi mantap, kita akan push untuk ruas jalan kita yang masih kondisi tanah,” jelas dia.
Beberapa ruas jalan yang progresnya belum signifikan, dikatakan Mauluddin, disebabkan beberapa faktor di antaranya cuaca di wilayah tersebut.
Selain itu, kesalahpahaman dengan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan jalan yang harus diselesaikan dengan pendekatan sosial.
“Cuaca kita sering sekali hujan dan untuk pengaspalan memang tidak diperbolehkan untuk melakukan pengaspalan sebelum atau sesudah hujan,” ujar dia.
Kepala BPJN juga menyebut kelangkaan dan kenaikan harga BBM memengaruhi pengerjaan jalan.
“Penghitungan awal dengan rincian harga BBM sebelum ada kenaikan sehingga sangat berpengaruh, namun apapun itu pekerjaan kita harus diselesaikan sesuai jadwal yang ditentukan,” ujarnya.
Jalan yang berstatus nasional dan strategis nasional di Provinsi Papua Barat sebanyak 40 ruas dengan total panjang 1.326 kilometer.