FGD Revisi Naskah Doktrin TNI AU Swa Bhuwana Paksa di Seskoau

Edisipost.com

Bandung – Pengembangan doktrin sebagai piranti lunak pertahanan menjadi salah satu prioritas TNI AU, selain modernisasi alutsista, peningkatan kualitas SDM, validasi organisasi, serta dukungan terhadap program pemerintah. Hal tersebut ditegaskan Wadan Kodiklatau Marsda TNI Benny Arfan, M.MP., MMDS., MSS., saat mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Revisi Doktrin TNI AU Swa Bhuwana Paksa di Seskoau, Lembang, Bandung, Selasa (23/9/2025).

Wadan Kodiklatau selaku Ketua Tim Pokja penyusunan naskah menekankan bahwa dipilihnya Seskoau sebagai lokasi FGD didasarkan pada harapan agar forum akademis ini dapat memberikan masukan objektif dari para dosen dan patun sebelum naskah memasuki tahap uji. Pandangan akademis dan pengalaman yang beragam di lingkungan Seskoau diyakini akan memperkaya penyempurnaan naskah revisi.

Pada kesempatan itu, Komandan Seskoau Marsda TNI Dr. Jorry Soleman Koloay, S.I.P., M.Han, yang hadir sebagai narasumber, menambahkan bahwa penyusunan doktrin harus relevan dengan instrumen hukum yang tengah dirumuskan, seperti RUU Pengelolaan Ruang Udara (RUU PRU) dan Kebijakan Umum Pertahanan Negara (Jakumhanneg).

Sementara itu, Direktur Doktrin Kodiklatau Marsma TNI Hendro Arif memaparkan sejumlah fokus revisi, antara lain penyesuaian dengan rencana strategis dan postur TNI AU, adaptasi terhadap perkembangan teknologi serta modernisasi alutsista, dan studi komparasi dengan doktrin angkatan udara negara lain.

FGD ini diikuti para pejabat TNI AU, dosen, dan instruktur Seskoau, serta unsur Kodiklatau, dengan menghasilkan berbagai masukan berharga. Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan doktrin yang lebih relevan, adaptif, serta mampu menjawab tantangan pertahanan udara di masa depan.

 

Pos terkait