Kericuhan yang terjadi di Desa Wadas terus menuai reaksi sejumlah kalangan, termasuk warga pengguna media sosial atau warganet, yang menyerbu akun Instagram Divisi Humas Polri dengan beragam komentar.
Pada unggahan akun media sosial Divisi humas polri, nampak sebuah gambar yang menceritakan kondisi desa wadas saat kedatangan polisi yang mengawal petugas dari BPN.
Akun tersebut menegaskan jika pemberitaan mengenai pengepungan desa wadas adalah hoax atau tidak benar.
Namun ada narasi yang ternyata malah salah kaprah dan dituding sebagai pembohongan publik.
Akun Divisi humas polri menyebutkan jika pihak kepolisian mengamankan masjid dari warga yang membawa senjata tajam.
Polisi menegaskan jika mereka berada di masjid untuk mengamankan pengukuran tanah di masjid tersebut.
Kemudian polisi mengatakan jika mereka mengamankan warga didalam masjid dari amukan warga yang menolak adanya pengukuran tanah.
Namun pernyataan itu terbantahkan karena faktanya tidak ada pengukuran tanah didepan masjid yang dijaga polisi.
Hal tersebut ditegaskan oleh akun media sosial milik warga wadas yang membongkar kebohongan polisi kepada publik.
Akun tersebut juga berpesan jika polisi harus bisa menyaring fakta yang terjadi sebelum membagikannya ke akun media sosial milik mereka.