Edisipost – Bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah akan segera tiba. Pada bulan ini terdapat momen Iduladha atau Hari Raya Kurban pada 10 Dzulhijjah. Umat Islam yang mampu diwajibkan untuk melakukan penyembelihan hewan kurban, baik berupa kambing maupun sapi.
Pada Iduladha 1443 Hijriah, Baitul Wakaf memiliki program WakafQu yakni berkurban sekaligus berwakaf pembangunan masjid. Menurut Direktur Baitul Wakaf Rama Wijaya, program unik ini merupakan ikhtiar untuk meraih keutamaan amalan ibadah pada bulan Dzulhijjah.
“Kondisi ini dilatarbelakangi keprihatinan terhadap kondisi di berbagai tempat dan pelosok. Banyak komunitas muslim yang masih belum memiliki masjid yang layak dan mesti menempuh puluhan kilometer untuk menunaikan ibadah shalat berjamaah,” ungkap Rama kepada media, Kamis (16/6/2022).
Pada sisi lain, jelas Rama, kebutuhan kurban juga sangat dinantikan. Karena tidak semua umat muslim memiliki kemampuan untuk menunaikan kurban dan menikmatinya. Dengan berkurban sekaligus berwakaf, maka umat meraih dua keutamaan sekaligus, yaitu menunaikan wakaf untuk pembangunan masjid di pelosok dan menunaikan ibadah kurban yang akan disalurkan kepada yang berhak dan membutuhkan.
Rama melanjutkan, setiap donatur yang berkurban melalui Baitul Wakaf maka otomatis sudah berwakaf senilai Rp100.000 untuk pembangunan masjid di beberapa titik. Yakni pembangunan masjid di pedalaman Bengkulu, Wajo (Sulawesi Selatan) dan Jawa Barat. Serta pembangunan masjid di Maros (Sulawesi Selatan), Lampung dan Kalimantan.
“Sementara target kurban tahun ini, Baitul Wakaf mampu mendistribusikan kepada 37.734 penerima manfaat meliputi NTT, Jatim, Jabar, Jateng, Jabodebek, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Lampung, Papua, NTB, dan luar negeri di Afrika,” jelas Rama.
Menurut Rama, program WakafQu yang digagas Baitul Wakaf ini sudah memasuki tahun kedua. Pada 2021, fokus program berkurban sambil berwakaf sumur air bersih.
“Alhamdulillah tahun lalu, program WakafQu kurban sekaligus berwakaf untuk air bersih sudah terbangun di empat titik sumur wakaf produktif,” ujar Rama.*