Edisipost-Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta para ulama, kyai dan assatidz untuk terus menggelorakan empat pesan atau nasihat Nabi Muhammad Saw kepada masyarakat.
Keempat pesan dimaksud adalah : Pertama, sebarkan salam, sebarkan kedamaian. Sehingga terwujud keharmonisan antarwarga. Kedua, peduli kepada sesama. Kalau ada tetangga nggak makan, kirimkan makanan. Kalau tetangga sakit, bawa ke puskesmas atau rumah sakit. Alhamdulillah, pemerintah pun sudah memberikan jaminan kesehatan, yaitu BPJS.
Dan khusus warga Depok, Pemerintah Kota Depok sudah memberikan KDS atau Kartu Depok Sejahtera untuk warga tidak mampu. Ketiga, melaksanakan silaturahim dengan tetangga dan sesama warga Depok.
Alhamdulillah kini Depok memasuki level 1 Covid 19 dan sebentar lagi insya Allah bebas Covid-19. Juga bebas masker. “Meski demikian, saya menyarankan agar warga tetap kenakan masker terutama mereka yang lanjut usia dan komorbid. Nabi mengajarkan hidup sehat, bahkan mengajarkan untuk membersihkan hidung begitu kita bangun dan di saat wudhu,” ujar Idris di acara silaturahmi ulama-umaro dan halal bihalal Idulfitri 1443 H di gedung MUI Kota Depok Selasa siang (24/5).
Selain itu ada pula ancaman terbaru, yaitu hepatitis misterius dan cacar monyet yang konon banyak merenggut nyawa penderita. Keempat, Nabi menganjurkan umatnya untuk mendirikan Sholat Malam. Seiring dengan itu hindari beraktivitas sehabis sholat Isya, kecuali sholat malam setelah tidur sehabis sholat Isya.
“Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa hawa malam itu membawa energi yang buruk bagi tubuh kita. Padahal kita kudu berpegang teguh Pola Hidup Bersih dan Sehat alias PHBS,” kata wali kota seraya mengingatkan Allah dan Rasul-Nya mengutamakan generasi muslim yang kuat, bukan generasi yang lemah baik fisiknya maupun psikis dan pikirannya.
Rasulullah adalah role models atau teladan dalam kesehatan spiritual saja, tapi juga dalam hal kesehatan fisiknya. Ini dibuktikan di momen ketika Nabi Saw hijrah dari Mekah ke Madinah yang kadang jalan kaki kadang naik unta dalam usia 53 tahun pada tahun 622 Masehi.
Menurut mantan Sekum MUI Depok ini, kini di Depok terdapat 9,2% pengangguran dari total populasi warga Depok 2.484.186 jiwa (tahun 2020) dari sebelumnya 7,2% pada tahun 2020. Sementara populasi penduduk Depok naik 2% setelah mudik Lebaran. Ada pun usia produktif Depok dengan usia 20 – 65 tahun berjumlah 71% dari total penduduk Depok atau sekitar 1.622.351 jiwa.
“Kita saat ini fokus kepada para pengangguran yang mencapai 9% dari total usia produktif,” tukas Idris. Sementara itu Ketua Umum MUI Depok Dr. K.H. Ahmad Dimyathi Badruzzaman mengatakan pentingnya persaudaraan dan kerjasama sinergis antara Ulama dan Umaro di Depok, termasuk memelihara pengajian Ulama – Umaro yang telah berlangsung beberapa tahun ini.
“Pengajian ini sudah terasa manfaatnya,” ujarnya. “Dan tentunya hanya orang bodoh yang merasa dirinya sudah pintar,” tukas wali kota.