Edisipost.com
Jakarta – Perhelatan Fashion Nation XIX Edition di Senayan City, Selasa malam, 24 September 2025, menampilkan kolaborasi antara Tenun Naira Indonesia dan Batik Marunda. Naira, yang selama ini identik dengan karya berbasis tenun nusantara, menghadirkan sentuhan baru dengan mengombinasikan tenun dan batik khas Marunda, Jakarta Utara.
“Selama ini, Naira identik dengan tenun sebagai identitas karya. Namun kami percaya, kekuatan wastra Indonesia semakin hidup ketika dipadukan. Karena itu, kami menggandeng Batik Marunda untuk memperlihatkan keindahan batik khas Jakarta, yang sekaligus menjadi simbol pemberdayaan masyarakat Rusunawa Marunda,” kata Ira Manurung, perwakilan Tenun Naira Indonesia, seusai pergelaran.
Kolaborasi ini menampilkan sepuluh koleksi busana: delapan untuk perempuan dan dua untuk pria. Model yang ditampilkan beragam, mulai dari set top and skirt, tank top, vest, hingga pants dengan sentuhan urban modern.
Menurut Ira, kerja sama ini bukan semata menonjolkan estetika, tetapi juga menyampaikan pesan sosial. “Kami ingin menunjukkan bahwa wastra bukan sekadar indah dilihat, tapi juga menyimpan cerita. Batik Marunda adalah karya tangan ibu-ibu Rusunawa yang terampil, dan layak disejajarkan dengan batik dari daerah lain,” ujarnya.
Batik Marunda lahir dari program pemberdayaan warga Rusunawa Marunda sejak 2015. Saat ini, ada 21 pengrajin batik tulis yang aktif berkarya. Motif-motifnya banyak terinspirasi dari ikon Jakarta, flora-fauna taman kota, hingga budaya Betawi. Koleksi yang tampil kali ini mengusung tema “Setaman Jakarta”, simbol pentingnya ruang hijau di tengah pembangunan ibu kota.
“Jakarta dengan gedung-gedung tingginya kadang terasa kaku. Tapi taman kota memberi napas, melembutkan wajah ibu kota. Dari situlah lahir motif-motif batik kami: dari melati gambir, elang bondol, lebah, hingga capung, semua dituangkan dalam kain batik tulis,” kata Irma G. Sinurat, pembina Batik Marunda.
Tidak hanya dengan Naira, Batik Marunda juga berkolaborasi dengan desainer Rita Rose. Dari kerja sama ini lahir delapan koleksi busana perempuan dan dua koleksi pria bersama Naira, delapan koleksi dari Rita Rose, serta 12 tampilan penuh Batik Marunda bertema Setaman Jakarta.
“Selama ini kami banyak bermain dengan tenun. Kali ini kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan Batik Marunda, karena batik mereka punya identitas khas Jakarta yang jarang diangkat,” kata Ira.
Bagi kedua pihak, panggung Fashion Nation bukan sekadar ruang peragaan, melainkan juga kesempatan membuka jalan baru. Naira berharap desainer muda semakin terpanggil untuk bekerja dengan wastra lokal dan melibatkan pengrajin. Sedangkan Batik Marunda melihat momentum ini sebagai pintu untuk membawa batik khas Jakarta ke panggung yang lebih luas, bahkan hingga mancanegara.
“Batik Marunda adalah bukti bahwa warga Jakarta bisa berkarya dari Jakarta, untuk Jakarta, dan untuk dunia,” ujar Ira menutup.