TNI AU AMPUH dan RTAF Perkuat Sinergi, Tingkatkan Pertukaran Pengetahuan Operasional Pesawat T-50 di Yogyakarta

Edisipost.com

Yogyakarta – TNI Angkatan Udara terus menunjukkan komitmen membangun kekuatan udara yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis (AMPUH) melalui penguatan kerja sama internasional. Salah satunya diwujudkan melalui kegiatan T-50 _Subject Matter Expert Exchange_ (SMEE) antara TNI AU dan Royal Thailand Air Force (RTAF) yang digelar di Yogyakarta, Rabu (23/4/2025).

Pertemuan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral sekaligus meningkatkan pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam operasional serta pemeliharaan pesawat tempur T-50. Delegasi TNI AU dipimpin oleh Kepala Dinas Operasi Lanud Iswahjudi (IWJ) Kolonel Pnb Dharma T. Gultom, didampingi Letkol Pnb Fahrur Rozi dari Paban 3/Lat Sopsau, Kapten Tek Agyl Eka Komandan FI Har Skadron Udara 15, serta Kapten Pnb Laksamana Hasnan Kepala Seksi Lambangja Skadron Udara 15 Wing Udara 3 Lanud IWJ.

BACA JUGA:  TNI AL KEMBALI GAGALKAN PENYELUNDUPAN BALLPRESS SENILAI RP 165 JUTA ASAL MALAYSIA DI PONTIANAK

Sementara itu, delegasi RTAF diwakili oleh Gp. Capt Wongwarit dari Security Cooperation and ASEAN Affairs Division, bersama sejumlah perwira senior dari Wing 4 dan 401 Squadron. Kedua pihak mendalami aspek operasional misi tempur menggunakan pesawat T-50, termasuk pembahasan isu-isu terkini terkait pemeliharaan dan penanganan troubleshooting pesawat, guna memperkuat kesiapan tempur serta keselamatan penerbangan.

Pertukaran pengetahuan ini mencerminkan semangat TNI AU untuk terus beradaptasi dengan dinamika operasi udara modern, sejalan dengan arahan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., dalam mewujudkan postur TNI AU yang AMPUH dan berdaya saing tinggi di kawasan.

BACA JUGA:  Jalin Sinergitas Penerangan, Dispen TNI AL Berpartisipasi Dalam "Press Tour Media Dirgantara 2024"

Kegiatan berjalan lancar dalam suasana penuh semangat kolaboratif, mempertegas komitmen TNI AU dan RTAF untuk memperkokoh hubungan bilateral, membangun interoperabilitas, serta menjaga stabilitas dan keamanan kawasan secara berkelanjutan.

 

Pos terkait