Jakarta, 15 Oktober 2025 – Edisipost.com
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 bersama Holding melaksanakan kegiatan Drill Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat, mencakup skenario gempa bumi, kebakaran, serta tumpahan bahan bakar di lingkungan Gedung Kantor Regional 2, Jalan Pasoso, Jakarta.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pelindo dalam memperkuat kesiapsiagaan serta kemampuan tanggap darurat seluruh pekerja di area pelabuhan, khususnya di kantor operasional Regional 2.
Simulasi dilakukan secara terpadu, melibatkan tim tanggap darurat internal, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), serta seluruh pekerja dari berbagai unit dan fungsi.
Regional Division Head Operasi Pelindo Regional 2, Wasistianto, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelaksanaan drill ini adalah memastikan kesiapan seluruh personel menghadapi berbagai kondisi darurat secara cepat, tepat, dan aman.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melatih respon cepat seluruh personel di area kerja Gedung Kantor Regional 2 dalam menghadapi situasi darurat, serta memastikan bahwa semua prosedur evakuasi dan penanganan bencana telah dipahami dan dikuasai,” ujar Wasistianto.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran regu Damkar internal dan kesiapan sarana proteksi kebakaran dalam mendukung keselamatan kerja:
“Kami memastikan seluruh peralatan proteksi kebakaran berfungsi optimal dan yang terpenting adalah seluruh pekerja memahami jalur evakuasi, titik kumpul, serta tindakan yang harus diambil saat terjadi keadaan darurat,” tambahnya.
Dalam simulasi tersebut, seluruh peserta dilatih menghadapi situasi gempa bumi, kebakaran akibat korsleting listrik, dan penanganan tumpahan oli yang berisiko mencemari lingkungan. Selain itu, pekerja juga diberikan pelatihan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) secara langsung.
Tujuan pelatihan APAR ini tidak hanya untuk meningkatkan pemahaman teknis penggunaan alat, tetapi juga melatih kecepatan dan ketepatan tindakan awal sebelum bantuan eksternal tiba di lokasi kejadian.
Pelaksanaan drill ini menjadi wujud nyata komitmen Pelindo dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta standar internasional seperti ISO 45001 untuk keselamatan kerja, dan ISO 14001 untuk perlindungan lingkungan.
“Pelabuhan merupakan kawasan vital nasional dengan risiko tinggi. Karena itu, latihan seperti ini sangat penting untuk memastikan seluruh elemen memahami peran dan tanggung jawab masing-masing ketika kondisi darurat terjadi,” tegas Wasistianto.
Melalui kegiatan ini, Pelindo berharap dapat membangun budaya kerja yang lebih tanggap, aman, dan bertanggung jawab terhadap keselamatan dan lingkungan di seluruh lini operasionalnya.