Peringati Pelindo Day ke-4, Pelindo Group Tanam 53.555 Bibit Mangrove di Indramayu untuk Dukung Restorasi Karbon Biru

Edisipost.com

Indramayu, 23 September 2025 – Dalam rangka memperingati Pelindo Day ke-4 yang bertepatan dengan Hari Maritim Nasional, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melalui Pelindo Regional 2 Cirebon, Kantor Pusat Pelindo, dan PT Subholding Pelindo Solusi Logistik (SPSL), melaksanakan kegiatan rehabilitasi mangrove secara serentak di seluruh wilayah operasionalnya. Di Indramayu, kegiatan dipusatkan di Desa Totoran dengan penanaman sebanyak 53.555 bibit pohon mangrove jenis Syfvofishery di lahan seluas 33,5 hektar.

Sejak tahun 2021, Pelindo Group telah merehabilitasi kawasan mangrove seluas 834,65 hektar di berbagai wilayah. Untuk tahun 2025, ditargetkan rehabilitasi seluas 134,5 hektar, dengan 33,5 hektar di antaranya berada di Desa Totoran, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Hingga September 2025, total lahan mangrove yang telah direhabilitasi di desa tersebut mencapai 163,5 hektar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan dan menjadi bentuk nyata komitmen Pelindo dalam mendukung program pemerintah, khususnya inisiatif National Blue Carbon Action Partnership.

Komitmen Pelindo terhadap Lingkungan

Division Head Pelayanan SDM & Umum Pelindo Regional 2, Mundzyr Salim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ekosistem mangrove memiliki peran vital dalam menjaga kelestarian lingkungan dan pesisir Indonesia.

“Mangrove tidak hanya menjadi benteng alami yang melindungi pesisir dari abrasi, tetapi juga menjadi habitat berbagai flora dan fauna serta menyerap karbon dalam jumlah besar. Bahkan, kemampuan mangrove menyerap karbon jauh lebih tinggi dibandingkan hutan tropis,” ujar Mundzyr.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan penanaman ini tidak sekadar menanam pohon, namun juga menanam harapan bagi masa depan lingkungan yang lebih baik.

“Pelindo sebagai BUMN di sektor kemaritiman tidak hanya berkontribusi pada bidang logistik, namun juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan. Melalui program TJSL ini, kami menunjukkan bahwa keberlanjutan adalah bagian integral dari visi dan misi perusahaan,” tegasnya.

Kolaborasi Lintas Sektor

Kegiatan penanaman ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah, perwakilan kementerian, komunitas lokal, dan kelompok tani setempat. Hadir dalam acara tersebut antara lain:

Giri Suryanta – Kepala Subdirektorat Rehabilitasi Mangrove Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

Hery Gunawan Daulay – Ketua Tim Kerja Restorasi Pesisir dan Pulau Kecil, Ditjen Pengelolaan Kelautan, KKP

Rudy Istiawan – Direktur PT Menara Maritim Indonesia

Umar Nasir – Kepala BPDAS Cimanuk Citanduy

Agus Sukondi – Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat

Perwakilan manajemen Pelindo Regional 2 dan Kantor Pusat

Kelompok Tani Pancer Berkah Bersama

Kepala Desa Totoran

Dalam sambutannya, Hery Gunawan Daulay menyampaikan apresiasi kepada Pelindo atas inisiatif pelestarian lingkungan yang dilakukan secara konsisten.

“Menjaga kelestarian ekosistem laut bukanlah pilihan, melainkan kewajiban bagi kita semua. Kegiatan hari ini menjadi bukti bahwa perusahaan juga bisa menjadi pelopor dalam pembangunan berkelanjutan. Semoga langkah Pelindo bisa menjadi contoh bagi BUMN dan sektor swasta lainnya,” ungkap Hery.

Hal senada juga disampaikan oleh Umar Nasir, Kepala BPDAS Cimanuk Citanduy.

“Kami menyambut baik inisiatif Pelindo dalam melakukan rehabilitasi mangrove. Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi penggerak bagi instansi, komunitas, dan masyarakat luas untuk berkolaborasi dalam menjaga lingkungan hidup kita,” tutupnya.

Simbol Kolaborasi dan Aksi Nyata

Acara diakhiri dengan penyerahan bantuan bibit pohon mangrove secara simbolis dari Pelindo Group kepada para stakeholder dan Ketua Kelompok Tani Pancer Berkah Bersama. Setelah itu, dilakukan penanaman pohon mangrove secara langsung oleh seluruh peserta sebagai simbol komitmen bersama dalam menjaga ekosistem pesisir Desa Totoran agar tetap hijau, lestari, dan bermanfaat bagi generasi mendatang.

Pos terkait